PENYAKIT KARDIOVASKULER


Decompensasi kordis atau gagal jantung : merupakan gambaran kegagalan jantung untuk memberikan aliran darah yang dibutuhkan untuk proses metabolisme jaringan


Perubahan sirkulasi kehamilan secara fisiologis :

- volume darah meningkat 50%

- tahanan vaskuler menurun 20%

- darah mengalami hiperkoagulabilitas

- cardiac output meningkat 30%-45%

- stroke volume meningkatpada awal kehamilan

- heart rate meningkat dan mencapai puncaknya pada trimester 3.

Prognosis kehamilan dengan penyakit jantung tergantung pada :

- kapasitas fungsional jantung

- kemungkinan adanya komplikasi lain yang menigkatkan bebn muatan jantung selama masa hamil, dan masa nifas

- kualitas perawatan medis yang diberikan

- kemampuan sosioekonomi dan psikologis ibu dan keluarga

Efek pada janin dan bayi baru lahir : Hipoksia maternal yang berat menyebabkan abortus,persalinan preterm,atau kematian janin

Diagnosis

o Banyak perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan normal cenderung mempersulit diagnosis penyakit jantung.

o Kriteria untuk mendignosis penyakit jantung dalam kehamilan :

1. bising jantung sistolik, diastolik, presistolik atau kontinyu

2. pembesaran jantung yang jelas

3. bising sistolik yang keras dan kasar disertai thrill,

4. aritmia yang serius

Klasifikasi klinis disusun oleh the New York Heart Association

  • Kelas I. tidak terganggu: Pasien dengan penyakit jantung dan tanpa keterbatasan pada aktivitas fisik.Pasien-pasien ini tidak memperlihatkan gejala insufisiensi jantung dan juga tidak mengalami angina
  • Kelas II. Sedikit terganggu : pasien dengan penyakit jantung dan sedikit keterbatasan pada aktivitas fisik. Pasien ini akan merasa enak ketika beristirahat, tetapi kalau berusaha untuk melakukan kegiatan fisik yang biasa, akan terjadi perasaan tidak enak dalam bentuk rasa lelah yang berlebihan, palpitasi, dispnea atau nyeri angina
  • Kelas III. Terganggu secara nyata: Pasien dengan penyakit jantung dan keterbatasan yang nyata pada aktivitas fisik. Wanita ini akan merasa enak ketika beristirahat, namun pekerjaan yang lebih ringan daripada aktivitasnya sehari-hari akan menyebabkan rasa tidak enak dalam bentuk rasa lelah yang berlebihan, palpitasi, dispnea, ataupun nyeri angina
  • Kelas IV. Pasien dengan penyakit jantung dan ketidakmampuan untuk melakukan setiap pekerjaan fisik tanpa perasaan tidak enak. Gejala insufisiensi jantung atau sindroma angina dapat terjadi bahkan pada saat istirahat, dan jika pasien berusaha untuk melakukan aktifitas fisik apapun, perasaan tidak enak akan bertambah.

Penatalaksanaan penyakit jantung kelas I dan II

  • Semua wanita hamil dengan penyakit jantung kelas I dan sebagian besar kelas II diperbolehkan meneruskan kehamilannya.
  • Wanita hamil harus beristirahat di tempat tidur selama 10 jam setiap malam, dan harus berbaring selama setegah jam setiap kali habis makan
  • Pekerjaan rumah tangga yang ringan dan berjalan-jalan tanpa menaiki tangga diperbolehkan,tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat
  • Menghindari makanan yang banyak mengandung natrium
  • Kenaikan berat badan yang disebabkan oleh perubahan fisiologis akibat kehamilan tidak boleh lebih dari 12 kg atau lebih.
  • Menghindari infeksi, menghindari kontak dengan orang lain yang menderita infeksi respiratorius, termasuk common cold dan segera melaporkan jika mengalami gejala terjadinya infeksi.

Perawatan di rumah sakit

  • Perawatan wanita hamil dengan penyakit kelas II jauh sebelum saat melahirkan.
  • Persalinan dilakukan dengan pervaginam,kecuali terdapat diindikasi dilakukan sc.
  • Selama persalinan, ibu harus dipertahankan dalam posisi setengah berbaring. Pengukuran nadi dan respirasi setiap 15 menit di kala satu, dan setiap 10 menit sekali selama kala dua.
  • Nadi lebih dari 100xmenit atau RR lebih dari 24x/menit disertai gejala dispnea, menunjukkan adanya dekompensasi kordis yang dapat berlanjut menjadi kegagalan ventrikel yang nyata.
  • Jika terdapat tanda dekompensasi kordis, penanganan intensif dilakukan segera.Hanya dengan serviks yang sudah dilatasi lengkap, dan presenting part telah engagement merupakan indikasi persalinan segera. Jika belum ada tanda-tanda diatas, maka terapi medis dengan obat-obatan diberikan terlebih dahulu untuk meringankan kegagalan jantung.

Penatalaksanaan penyakit jantung kelas III

  • Wanita dengan penyakit jantung kelas III tidak boleh hamil, tetapi ada yang mau mengambil resiko untuk tetap hamil
  • Tindakan preventif untuk mencegah terjadinya dekompensasi selama kehamilan.Jika keadaan dekompensasi terjadi di trimester ke 3 dilakukan abortus terapeutik
  • Tirah baring di rumah sakit selama kehamilan dan mematuhi semua aturan yang ketat.
  • Metode persalinan yang dianjurkan adalah secara per vagina kecuali terdapat indikasi obstetrik untuk dilakukan bedah sesarea

Penatalaksanaan penyakit jantung kelas IV

· Penanganannya berupa penanganan gagal jantung dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.Tujuannya adalah untuk memperbaiki keadaan dekompensasi karena hanya dengan cara tersebut persalinan dapat terlaksana dengan aman

· Persalinan membawa mortalitas yang tinggi

Penyakit Jantung Rematik

  • Penyakit jantung rematik dulu menjadi penyebab umum morbiditas kardiovaskuler selama kehamilan, tetapi angka kejadiannya sudah menurun.
  • Penyebabnya :akibat faringitis oleh Streptokokus beta hemolitik tipe A yang dapat mengakibatkan peradangan semua lapisan jantung (perikarditis)
  • Kelainan yang sering ditemukan :

1. Stenosis mitral

2. Insufisiensi katup mitral atau aorta

3. Stenosis aorta

Penatalaksanaan medis

  • Obat-obatan : antibiotik, antiaritmia, analgetik
  • Pembatasan natrium
  • Tindakan pembedahan : komisurotomi (memisahkan daun-daun katup yang menyatu), valvutomi (membuka katup yang menutup), valvuplasti (perbaikan katup jantung), penggantian katup dengan katup palsu.

0 komentar:

Posting Komentar

About