DIABETES MELLITUS


DM merupakan kelainan atau penyakit endokrin dimana keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolic (asidosis, ketosis) karena gangguan hormonal dengan komplikasi pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.

Klasifikasi DM (pre dan DM gestagen)

A. DM Pregestagen dibagi menjadi 2 tipe:

1. Tipe I : IDDM (Insulin Dependent DM) atau DM yang tergantung pada insulin.

IDDM (10% dari keseluruhan DM)

- penyakit ini karena destruksi sel β pulau langerhaens akibat autoimun (herediter)

- terjadi sebelum usia 40 tahun

- penderita mengalami ketoasidosis

2. Tipe II : NIDDM (Non Insulin Dependent DM) atau DM yang tidak tergantung pada insulin.

NIDDM

- karena kegagalan relatif sel β dan resistensi insulin

- usia di atas 40 tahun, obese (80%)

- dapat dikontrol dengan diet, olahraga, dan senyawa hipoglikemik oral.

- mempunyai pola familial yang khas, tidak rentan mengalami ketosis.

Pengaruh DM pada kehamilan :

a. Bayi yang dilahirkan oleh wanita dengan DM tipe I cenderung kecil.

b. Ibu hamil dengan DM tipe II : makrosomia, ibu hipertensif (waspadai pre eklmpsia)

c. Pada wanita hamil gestagen berisiko melahirkan bayi makrosomia dan dystocia bahu, kondisi kondisi diabetes bisa terulang lagi pada kehamilan berikutnya atau mengalami DM pada kehidupan yang selanjutnya.

B. DM Gestasional

- Intoleransi karbohidrat yang masih ringan maupun berat.

- Terjadi/diketahui pertama kali pada waktu mengalami kehamilan

- Keadaan ini terjadi pada wanita yang sebelumnya telah DM tetapi terdeteksi saat hamil.

- Wanita yang dapat DM saat pertama kali hamil.

Faktor Risiko Wanita DMG :

1. Abortus habitualis

2. Pernah melahirkan anak mati tanpa jelas sebabnya

3. Riwayat melahirkan bayi dengan kelainan congenital (multiple)

4. Pernah melahirkan BBL > 4000 gr

5. Preeclampsia (riwayat)

6. Polyhidramnion

7. Usia ibu hamil > 30 tahun

8. Riwayat DM pada keluarga

9. Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya

10. Obese

11. ISK berulang saat hamil

Gejala dan tanda-tanda :

a. Polifagia

b. Polydipsia

c. Polyuria

d. Lemas dan BB turun

e. Penyembuhan lambat

f. Kesemutan karena komplikasi pada system saraf

g. Gatal, mata kabur

h. Impotensia pada pria, pruritis vagina pada wanita.

Kadar gula harus diperiksa 2 jam pasca beban glukosa 75 gr dan hasilnya digolongkan dengan kriteria :

Kadar gula dalam darah

Kriteria

> 200 mg/dl

DM

140-200 mg/dl

Toleransi glokosa mengganggu

<>

Normal

Komplikasi DMG :

1. Maternal : ISK, hidramnion, Hipertensi kronik, preeclampsia, kematian ibu.

2. Fetal : abortus spontan, kelainan kongenital

3. Neonatal : prematuritas, kematian intrauterine, kematian, trauma lahir, hipoglikemi, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinia, sindrom gawat napas.

Cara mengatasi :

1. Prinsip penanganan : kondisi normoglikemia (kadar glukosa darah puasa <>

2. Mencegah hipoglikemia, ketonuria dan menjaga pertumbuhan fetus normal.

3. Ibu hamil diajarkan untuk memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol setiap 2-4 minggu sekali.

4. Perencanaan makan bagi ibu hamil :

Konsumsi jumlah kalori 35 kal/kgBB ideal. Jumlah kalori ini sudah termasuk pertambahan 300 kal/hariuntuk pertumbuhan janin dan menyusui 500 kal/hari.

5. Selama 2 minggu dan jika selama itu tidak normoglikemi dilakukan pemberian insulin.

Insulin merupakan salah satu OHO (Obat Hipoglikemik Oral), yaitu :

a. Sulfonilurea, punya cara kerja :

- Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan

- Menurunkan ambang sekresi insulin

- Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa

Jenisnya : Klorpropamid, glibenklamid, tolbutamid, glikuidon.

b. Biguanid

- menurunkan kadar glukosa tetapi tidak sampai di bawah normal.

Jenisnya : metformin

c. Inhibitor α Glukosidase

- menghambat kerja enzim α Glukosidase dalam saluran cerna (usus halus) sehingga menurunkan penyerapan glukosa.

Indikasi Pemberian Insulin :

1. DM dengan BB menurun drastic

2. Ketoasidosis, asidosis laktat, kondisi lama

3. DM dengan stress berat.

4. DMG dan tidak terkendali dengan perencanaan makan.

5. DM yang tidak bisa dikelola dengan pengobatan lain.

0 komentar:

Posting Komentar

About