ASMA

05.56 | 0 Comments

ASMA

Asma : sindroma obstruksi jalan napas yang berulang yang ditandai konstriksi otot polos, hipersekresi mukus dan inflamasi

Ø Faktor pencetus :

- Intrinsik : infeksi, non alergi (misal, latihan fisik, emosi), usia >40 tahun, idiopatik

Pada asma intrinsik tidak ada riwayat keluarga yang menderita asma

- Ekstrinsik : alergi (debu,udara dingin, bulu halus binatang), lazim terjadi pada anak-anak, merupakan akibat reaksi antigen antibodi

Pada asma ekstrinsik terdapat riwayat keluarga yang menderita asma

Ø Patogenesis Asma

Masuknya alergen ( debu, bulu hewan, kapas)ke saluran pernapasan à merangsang sistem imun membentuk antibodi IgE à IgE menempel pada permukaan sel mastosit di saluran pernapasan dan kulit à alrgen dan IgE membentuk ikatan pada permukaan sel mastosit à mencetuskan serangkaian reaksi dan pelepasan mediator inflamasi seperti histamin, leukotrin, prostaglandin, eosinofilàbronkokonstriksi, edema, produksi sekresi meningkat à obstruksi jalan napas àatelektasis à perfusi menurunà hipoksemia. Obstruksi jalanà peningkatan sumbatanà kerja pernapasan meningkat sehingga menyebabkan fatique à hiperkapnea à asidosis respiratorik

Ø Patogenesis

  • Konsep terkini patogenesis asma yaitu asma merupakan suatu proses inflamasi kronik yang khas, melibatkan dinding saluran napas, menyebabkan terbatasnya aliran udara dan peningkatan reaktivitas saluran napas.
  • Hiperreaktivitas ini merupakan prediposisi terjadinya penyempitan saluran napas sebagai respon terhadap berbagai macam rangsang
  • Gambaran khas adanya inflamasi saluran napas adalah aktivasi eosinofil, sel mast, makrofag, dan sel limfosit T pada mukosa dan lumen saluran napas.
  • Perubahan ini bisa jadi muncul eskipun asmanya tidak bergejala dan pemunculan sel-sel tersebut
  • Secara luas berhubungan dengan derajat beratnya penyakit secara klinis.

o Diagnosis

  • Riwayat penyakit/gejala :

- bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau pengobatan

- gejala berupa batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak

- gejala timbul/memburuk terutama malam/ dini hari

- diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu

- respons terhadap pemberian bronkodilator

  • Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit:

- riwayat keluarga

- riwayat alergi/atopi

- penyakit lain yang memberatkan

- perkembangan penyakit dan pengobatan

Ø Pemeriksaan fisik :

- Wheezing/mengi pada auskultasi

- RR meningkat, hiperinflasi

- sianosis, gelisah , sukar bicara, takikardi, penggunaan otot bantu pernapasan

Ø Tes faal paru

- melalui pemeriksaan spirometri untuk mengukur arus puncak ekspirasi (APE)

Ø tes kulit

Ø Tes darah ditemukan eosinofil

Klasifikasi Asma

§ Asma akut intermiten

Ø Diluar serangan pasien bebas dari gejala à obat hanya diberikan bila terjadi serangan sampai serangan tidak ada

Ø Obat-obatan : golongan adrenergik atau teofilin

§ Asma akut dan status asmatikus

Ø Status asmatikus: penyempitan jalan napas yang berlangsung beberapa hari atau minggu walau telah mendapatkan terapi yang biasa dipakai

Ø Penanganan :

- oksigen 2-4 L/menit

- infus cairan 2-3 L/hari,

- Nebulisasi agonis beta-2

- aminofilin 5-6 mg/kg BB/iv dosis awal dan dilanjutkan sebagai dosis pemeliharaan 0,5-0,9 mg/kg BB

- kortikosteroid ; hidrokortison 4 mg/kg BB/iv atau deksametson 10-20 mg

- antibiotik diberikan bila ada tanda-tanda infeksi

§ Asma kronik persisten atau asma kronik

- saluran napas sangat sensitif terhadap rangsangan yang ada di lingkungn pasien seperti alergen, virus lingkugan, pekerjaan, emosi dsb, sehingga sasak napas dapat timbul setiap hari bila tidak dikendalikan dengan obat


Asma dan kehamilan

Ø Gejala-gejala asma kadang lebih tampak nyata selama kehamilan

Ø Gejala timbul selama kehamilan, pada saat persalinan dan hilang setelah bayi lahir

Ø Asma bukan merupakan indikasi untuk dilakukan aborsi terapeutik

Ø Mayoritas wanita hamil dapat menjalankan kehamilan dan persalinan dengan aman

Ø Wanita hamil dengan riwayat gejala asma yang ringan akan menghadapi risiko yang lebih rendah untuk terjadinya serangan asmatik yang serius selama kehamilan dibandingkan jika wanita hamil dengan riwayat gejala asma yang berat saat tidak hamil

Ø Pengobatan asma pada umumnya aman untuk ibu dan janin

0 komentar:

Posting Komentar

About